عَنۡ جَرِيۡرِ بۡنِ عَبۡدِ اللّٰهِ الۡبَجَلِيِّ – رَضِيَ اللّٰهُ عَنۡهُ – قَالَ : كُنَّا جُلُوۡسًا عِنۡدَ النَّبِيِّ – صَلَّى اللّٰهُ عَلَيۡهِ وَ سَلَّمَ – إِذۡ نَظَرَ إِلَى الۡقَمَرِ لَيۡلَةَ الۡبَدۡرِ قَالَ : (( إِنَّكُمۡ سَتَرَوۡنَ رَبَّكُمۡ كَمَا تَرَوۡنَ هٰذَا الۡقَمَرَ ، لَا تُضَامُّوۡنَ فِيۡ رُؤۡيَتِهِ ، فَإِنِ اسۡتَطَعۡتُمۡ أَلَّا تُغۡلَبُوۡا عَلَىٰ صَلَاةٍ قَبۡلَ طُلُوۡعِ الشَّمۡسِ وَ قَبۡلَ غُرُوۡبِهَا فَافۡعَلُوۡا )) ، ثُمَّ قَرَأَ : (وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ غُرُوبِهَا) طه:١٣
Dari sahabat Jarir bin Abdillah Al Bajaliy rodhiyallohu ‘anhu ia berkata, “Kami pernah duduk bersama Nabi ﷺ ketika beliau melihat bulan pada malam purnama. Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kalian akan melihat Robb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak terkalahkan dalam mengerjakan sholat fardhu sebelum terbit & tenggelam matahari; maka lakukanlah.’ Kemudian beliau membaca firman Alloh,
(وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ غُرُوبِهَا)
“Dan bertasbihlah dengan memuji Robbmu sebelum terbit & sebelum tenggelam matahari.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhoriy no. 4851, Muslim no. 633, Abu Dawud no. 4729, Ibnu Majah no. 177, At Tirmidziy no. 2554, Ahmad no. 19205, serta An Nasaiy dalam As Sunanul Kubro no. 7714.
Asy Syaikh Zaid Al Madkholiy رَحِمَهُ اللّٰهُ menyebutkan bahwa di dalam hadits ini terdapat penetapan bahwasanya kaum mukminin akan melihat Robb mereka di dalam Al Jannah.
Nabi ﷺ memberikan permisalan kepada mereka, “Sesungguhnya kalian akan melihat Robb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini”, dalam keadaan mereka menyaksikan bulan tersebut pada malam purnama dengan kuat cahayanya. “Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihatnya”, yakni tidak berdesak-desakan ketika melihat bulan. Itu merupakan dalil bahwa kaum mukminin benar-benar akan melihat Robb mereka dengan mata kepala mereka.
Adapun orang-orang kafir, mereka terhalang (untuk melihat Robb mereka); hal itu berdasarkan firman Alloh عَزَّ وَ جَلَّ ,
(كَلَّاۤ إِنَّهُمۡ عَن رَّبِّهِمۡ یَوۡمَىِٕذࣲ لَّمَحۡجُوبُونَ)
“Sekali-kali tidak. Sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) benar-benar terhalang untuk melihat Robb mereka.” [Surat Al- Muthoffifin: 15]
Kemudian Nabi ﷺ membimbing mereka kepada amalan yang menjadi sebab kaum mukminin bisa melihat Robb mereka, yaitu senantiasa menjaga sholat pada waktunya; termasuk dua sholat sebelum terbit & sebelum tenggelam matahari; sholat Fajar (Subuh) & sholat Ashar. Keduanya merupakan sholat fardhu yang paling penting yang wajib untuk senantiasa dijaga. Sebab Alloh mengkhususkan penyebutan keduanya dalam firmannya,
(وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ غُرُوبِهَا)
“Dan bertasbihlah dengan memuji Robbmu sebelum terbit & sebelum tenggelam matahari.” [Surat Thoha: 130]
Sholat fardhu yang (dilakukan) sebelum terbit matahari adalah sholat Fajar (sholat Subuh), sedangkan sholat fardhu yang (dilakukan) sebelum tenggelam matahari adalah sholat Ashar.
Sungguh Nabi ﷺ telah bersabda,
مَنۡ صَلَّى الۡبَرۡدَيۡنِ دَخَلَ الۡجَنَّةَ
“Barangsiapa yang mengerjakan sholat al bardain niscaya dia akan masuk ke dalam Al Jannah.” [HR. Al Bukhoriy no. 574 & Muslim no. 635 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ariy rodhiyallohu anhu]
Al bardain adalah sholat Ashar & sholat Fajar (sholat Subuh).
Maksud hadits ini adalah (ketika) kaum mukminin bisa melihat Robb mereka (maka hal ini) merupakan nikmat Alloh, bahkan termasuk nikmat Alloh yang paling besar. Begitu juga kaum mukminin yang senantiasa menjaga fardhu-fardhu Alloh (termasuk sholat), mereka akan melihat Robb mereka.
(At Ta’liqotul Hisan ‘ala Ushulil Iman hal. 58-59)
Semoga Alloh memberi taufiq kepada kita semua agar menjadi golongan orang-orang yang senantiasa menjaga fardhu-fardhu Alloh تَعَالَى dan masuk ke dalam Al Jannah & melihat wajah-Nya. Aamiin.
Ditulis oleh : Ustadz Abdurrahman Apri hafizhohullah